Kamis, 24 Oktober 2013

Realita Pelajar Jaman Sekarang

[Realita Pelajar Jaman Sekarang]|[http://toraut-cyber.blogspot.com] -Assalamualaikum Wr. Wb. pelajar identik dengan kenakalan dan kebebasan. banyak masalah yang terjadi di kalangan pelajar. baik antar individu maupun antar kelompok. gw nulis kayak gini bukan tidak didasari oleh bukti-bukti yang kuat, karena gw pelajar juga. jadi gw tau apa yang terjadi dikalangan remaja.  beberapa waktu terakhir marak di beritakan adanya kasus asusila yang terjadi dikalangan SMA maupun SMP. seperti berita yang masih hangat diperbincangkan sekarang ini adalah tindakan asusila yang dilakukan oleh pelajar di salah satu SMP di jawa. parahnya lagi, banyak siswa yang melihat adegan yang tidak senono ini. bahkan terdengar suara ketawa dari salah satu siswa yang merekam video tersebut. eeiitss !!! tapi gw bukan mau ngangkat topik itu. sekarang gw mau kasih video tentang perkelahian sesama pelajar di Kotamobagu. dan yang lebih parahnya lagi, yang berkelahi adalah kaum hawa/cewek yang semestinya berperilaku halus dan santun. tapi inilah fakta pelajar jaman sekarang. INGAT !!! JANGAN TIRU ADEGAN INI !!!. ini dia Videonya :

Euforia Pemilihan Sangadi Desa Toraut Induk

[Euforia Pemilihan Sangadi Desa Toraut Induk]|[http://toraut-cyber.blogspot.com]- Assalamualaikum Wr. Wb. euforia pemilihan sangadi di desa Toraut Induk semakin terasa. hal ini di tandai dengan munculnya lagu-lagu untuk mendukung calon sangadi. contohnya lagu yang berjudul "HAMDI BUKANG DAONG LEMONG" yang diciptakan untuk mendukung HAMDI MOKOAGOW. kurang lebih liriknya seperti ini :


torang pesangadi memang so teruji
torang pesangadi bukang daong lemong 
yang jadi istilah orang-orang skrang kalau so nyanda' da harga

torang peangadi memang so teruji
torang pesangadi memang punya nyali
jangan ngoni lia HAMDI babadiam
HAMDI bukang daong lemong...
 
dengan munculnya lagu di atas, sudah menjadi salah satu bukti yang kuat bahwa pemilihan sangadi desa Toraut Induk kali ini merupakan pemilihan sangadi paling tegang sekaligus paling seru yang pernah terjadi di desa Toraut Induk bahkan di Kecamatan Dumoga Barat !!!. jangan sampai persaingan ini membuat tali silaturahmi kita terputus. SIN DE'EMAN BI' KI INE BO' KI INE. harapan besar dari masyarakat Toraut Induk tentunya adalah pemimpin yang bersih, amanah, jujur dan bisa mengayomi masyarakat. DE'EMAN TONGA' TAREPAK BO' MONAREPAK !!!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Senin, 21 Oktober 2013

Soeharto Di Tampar kopasus

[Soeharto Di Tampar kopasus]|[http://toraut-cyber.blogspot.com] - Assalamualaikum Wr. Wb. Wow ada petinggi Kopassus yang pernah menampar Soeharto dulu. Bagaimana ceritanya silahkan simak. Banyak pahlawan-pahlawan di negeri ini yang nasibnya tidak mujur. Tidak dimakamkan di taman pahlawan, tidak mendapat bintang jasa bahkan tidak diakui sebagai pahlawan. Pahlawan juga bukan hanya mereka yang mengangkat senjata melawan penjajah. Banyak pahlawan yang berjasa namun nasibnya tidak sebaik mereka yang yang namanya dikenang dan dimakamkan di tempat terhormat.

Salah satu pahlawan tersebut mungkin adalah Alex Kawilarang. Kolonel (purn) Alex Kawilarang sempat diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional tahun ini. Tapi agaknya belum juga diluluskan pemerintah.
Alex Kawilarang memiliki peran penting dalam penyusunan organisasi TNI di awal kemerdekaan. Termasuk membangun pasukan elite yang kelak dikenal sebagai Kopassus TNI AD.
Di zaman Belanda, Alex mengikuti pendidikan perwira Koninklijk Militaire Academie (KMA) di Bandung. Sebenarnya KMA Bandung merupakan sekolah perwira darurat karena saat itu Belanda telah dikuasai Jerman dalam perang dunia II. KMA Breda di Belanda pun tutup.
Alex tak lama menjadi perwira Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL), atau Tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Tahun 1942, Jepang keburu masuk dan KNIL dibubarkan. Walau begitu dia tercatat sebagai satu dari sedikit orang Indonesia yang bisa menjadi perwira KNIL.Unik Baca
Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, Alex bergabung dengan TNI. Awalnya dia menjadi perwira penghubung dengan pasukan Inggris. Karirnya terus merangkak naik. Kawilarang dipercaya memimpin ekspedisi TNI menumpas berbagai pemberontakan di hari-hari awal republik. Mulai dari Operasi Penumpasan Pemberontakan Andi Azis di Makassar, pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), dan Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
Pengalaman menumpas berbagai pemberontakan ini yang membuat Kawilarang berpikir perlunya Indonesia memiliki pasukan kecil dengan kemampuan tempur hebat. Kawilarang begitu kagum akan kemampuan musuhnya, pasukan baret merah dan hijau Belanda dari Korps Speciale Troepen. Dia banyak berdiskusi dengan Letkol Slamet Riyadi soal pembentukan pasukan elite ini.
Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar. Nah saat itu Kawilarang melapor pada Presiden Soekarno bahwa kondisi Makassar sudah aman. Tapi Soekarno malah menunjukkan radiogram yang memberitakan Makassar diserang pasukan KNIL.
Kawilarang mencari Komandan Brigade Mataram Letkol Soeharto yang bertugas menjaga Kota Makassar. Dia kesal melihat anak buah Soeharto malah melarikan diri.
“Lelucon apa ini,” kata Kawilarang pada Soeharto. “Plak!” Soeharto pun ditampar.
Saat menjabat Panglima TT III/Siliwangi, Kawilarang merintis pembentukan Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwang bulan April 1951. Kesatuan inilah yang kelak menjadi Kopassus. Walau merintis pasukan elite tersebut, baru tahun 1999 Kawilarang diterima menjadi warga kehormatan Kopassus. Hal ini baru bisa dilakukan setelah Soeharto lengser.
Kawilarang pernah dianggap bersalah telah menyeberang ke pihak PRRI/Permesta yang saat itu memberontak pada pemerintah Jakarta. Tapi Soekarno kemudian mengeluarkan abolisi walau memberikan sanksi pangkat Brigjen Kawilarang diturunkan menjadi Kolonel. Kawilarang kemudian memilih mengundurkan diri dari TNI. Padahal bersama Nasution, Kawilarang banyak memberikan saran dalam membangun TNI.
Saat Orde Baru, hubungan Kawilarang dan Soeharto tetap kurang harmonis. Soeharto rupanya belum lupa pernah ditempeleng. Maka Kawilarang hidup sebagai pengusaha. Dia meninggal 6 Juni 2000, pada usia 80 tahun. Bapak Kopassus ini dimakamkan di taman makam pahlawan Cikutra, Bandung.